Best Fortuner SUV




Best Fortuner SUV Fortuner in Indonesia is singlegle of the vehicles issued by PT Toyota Astra Motor. Why did you opte Toyota Fortuner SUV? And What are the advantages of having this Toyota sport usefulnessess vehicle? According to the audience or customers from Toyota with the intention of the intention of Toyota is able to be used in rough terrain and comfortable while driving the Toyota Fortuner has an leader thaner than the Toyota Fortuner was launched deer prior toto. Toyota Kijang used singlele in relatively mild terrain and is not used on the battlefields of yangberat like climbing a mountain or through the swamp-land rawadan murky and stbar it in 2007 Toyota perceptiveeptive to bargainin thebarr used in rugged terrain or car manibard Sport (Sport Utility Vehicle) and the masaitulah toyotamemperkenalkan recentent variants to the shared. What not far off fromar off from the Sports Car Specs?

The SUV Fortuner Car Specifications Best phasee is as follows:

Machine
            Grand New Fortuner 2.5 G VN Turbo M / T TRD
VN Turbo Grand New Fortuner 2.5 G A / T
Grand New Fortuner 2.5 G M VN Turbo


Series Machine / Machine Serial 2 KD-FTV VN Turbo Intercooler 2KD-FTV VN Turbo Intercooler 2KD-FTV VN Turbo Intercooler
Engine Type / Engine Type IL 4Cyl, 16 Valve DOHC, D-4D, VN Turbo Intercooler IL 16 valve, DOHC, D4D, VN Turbo Intercooler IL 16 valve, DOHC, D4D, VN Turbo Intercooler
Fill Cylinders / Displacement (cc) 2494 2494 2494
Bore x Stroke / Bore x Stroke (mm) 92 x 93.8 92.0 x 93.8 92.0 x 93.8
Maximum Power / Maximum Output (Ps / rpm) 144 / 3.400 144 / 3.400 144 / 3.400
Maximum Torque / Maximum Torque (kgm / rpmeasurement lengthwise/ 1.600 to 2.800 35 / 1.600 to 2.800 35 / 1.600 to 2.800
Fuel Importation System / Fuel System
Common Rail Type

Specifications taken from http://www.Toyota.Astra.Co.Id/product/?Page=product&model=Fortuner over Some Grand New Fortuner car specifications overalloww the same engine type involvingng the three variants of the car Fortuner why using Turbo Intercooler? To designategnate expendend of skillehis intercooler turbo Toyota Fortuner car engine to snowball power exclusive ofve of having to snowball the cylinder so with the intention of the intention of the expendend of bakarpun CCnya be economical.

Toyota Grand New Fortuner tested

New 2012 Toyota has been taking 63 thousand miles and tested its feasibility with a distance through various countries Jakarta - Rome "Euro Asia" or called expedition to various countries earlyom jakarta to Euro asia or roma italia. All the ragel the rage the comprehensiveehensive recentent expedition Toyota Fortuner has been in ujicobakan with mileage in diverseountries and hereare thumbs downumbs down constraints without hopet hope apparatuss or other obstacles with the intention of the intention of comprehensiveehensive recentent toyota fortuner is already feasible to be marketed in Indonesia. Such as come again? Again? We aphorismorism on youtube uploaded videos underneathneath:




How are you've seen how the doings of Grand New Toyota Fortuner is? If you really lack to see to it that to it that visibly, and sinceour connection is slow down down or slow down down in sincethe cassettette youtube and you can see to it that to it that a picture viewing Test New Grand Fortuner Toyota in roving various countries from jakarta to roma italy as underneathneath:

Fortuner Euroasia
What not far off fromar off from the image overif you already believe with the intention of the intention of the recentent comprehensiveehensive fortuner been tested up to Euroasia? Apabiala you already believe the trial prior toto, you may perhaps perhaps without more adoe ado optrticularicular kind of variant resale by PT Toyota Astra Motor. What not far off fromar off from the kind of variant?

Kinds of Type Toyota Grand New Fortuner

With a variety of styles of Toyota Fortuner and eachdesign hereare 4 types of newest models of Toyota Fortuner 2012

1. Grand New Fortuner 2.5 G VN Turbo M / T

VN Turbo 2.Grand New Fortuner 2.5 G A / T

3.Grand New Fortuner 2.5 G VN Turbo M / T TRD

VN Turbo 4.Grand New Fortuner 2.5 G A / T TRD


Grand New Fortuner
Of 4 types of models are 3 types of models of the same type of apparatusus meliliki using IL 16 valve, DOHC, D4D, VN Turbo Intercooler and furthermorehermore memepunyai cylinder of the same. And the picture overis the recentent 2012 toyota cars the Toyota Grand New Fortuner and come again? Again? Kind fortuner assesss unaideded? So in lieu oflieu of the assesss as underneathneath:

Price Toyota Grand New Fortuner

FORTUNER G A / T GASOLINE NEW LUX 447,850,000
FORTUNER G A / T GASOLINE NEW LUX TRD 473,300,000
FORTUNER V A / T GASOLINE NEW 499,700,000
FORTUNER G M / T DIESEL NEW 384,750,000
FORTUNER G M / T TRD DIESEL NEW 409,650,000
FORTUNER G A / T DIESEL NEW 395 000 000
FORTUNER G A / T TRD DIESEL NEW 419,900,000

Price dariFortuner bedasesuai somee diverseith the type and if you lack the car fortuner is please to visit the endorsed website of toyota is in http://www.Toyota.Co.Id. With little in sequence we graspsp not far off fromar off from Best SUV Fortuner may perhaps perhaps be worthwhilehile to you and silakanshare digoogle well as profi plus google plus me
Description: Best Fortuner SUV Rating: 4.5 Reviewer: seputarwisata.com - ItemReviewed: Best Fortuner SUV


Shares News - 21.34
Read More Add your Comment 0 komentar


Pendidikan Karakter Kejujuran: Solusi Budaya Mencontek Dan Ujian Nasional Jujur



ini essaiku yang di ikutsertakan dalam lomba essai di Universitas Airlangga Jawa Timur tetapi kalah,, hehehe :D check this out!!!



 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

Ujian Nasional atau biasa disingkat UN telah dilaksanakan secara serentak di negara Indonesia pada bulan april kemarin, baik SD, SMP, maupun SMA dan sederajat. UN adalah salah satu komponen kelulusan yang sumbangsingnya 60 persen. Selain untuk kelulusan juga untuk pemetaan kualitas pendidikan diberbagai daerah di Indonesia. Jadi UN merupakan komponen kelulusan yang sangat penting. Harus ada persiapan matang dalam menghadapinya. Tidak boleh ada yang namanya unsur ‘curang’ dalam pelaksanaannya, karena pemetaan kualitas pendidikan tidak akan tercapai sesuai yang diharapkan pemerintah.

Belum kering ingatan kita pada kejadian yang menimpa dunia pendidikan di negara kita akhir – akhir ini. Tragedi – tragedi nasional contek massal, seperti yang dilakukan sekolah putra bu Siami yang heroik berbuah penderitaan, contek massal oleh guru di Indonesia Timur yang beberapa waktu ditayangkan di televisi bukti pendidikan kita sungguh jauh dari perilaku perwira. Mereka melaksanakan apa itu namanya ‘contek massal’. Begitu miris mendengar kata-kata itu. UN SD kemarin Di Cirebon, Ribuan siswa sekolah dasar (SD) di Kota Cirebon mengikuti Ujian Akhir Nasional (UN), Senin (7/5). Aksi saling mencontek di antara siswa mewarnai pelaksanaan UN di hari pertama (republika.com). Mohammad Ihsan -Sekretaris Jendral Ikatan Guru Indonesia- mengatakan: “Provinsi Gorontalo pada tahun 2008 bagus, tapi begitu mencanankan kejujuran, pada tahun berikutnya hanya 50 persen yang lulus UN. Dalam seminar di UPI disebutkan bahwa pada tahun 2010, Jawa Barat peringkat dua, tapi skala kejujuran skala 15” (Republika, Senin, 23/4/2012 hal. 10). Beliau juga menambahkan: “Memang UN bukan satu-satunya penentu kelulusan, tapi kalau itu berpengaruh maka banyak menyulap hasil UN. Pernah ada 10 SMA di-backlist di SPMB karena ketahuan. Ini sudah menjadi bahan pembicaraan umum. Banyak guru yang disuruh kepala sekolah mengganti nilai dan sebagainya.”

Dunia perguruan tinggi juga tidak jauh panggang dari api. Kita disuguhi plagiarisme kaum intelektual yang memuaskan. Perilaku plagmatis ini jelas akan berimbas pada perilaku berbangsa.

Mencontek ialah awal dari ketidakjujuran, ketidakpercayaan diri, ketidakmampuan diri, paranoid berlebihan akan sebuah kegagalan. Pernahkah kita sekali waktu merenungkan sejenak untuk korupsi yang menggurita di negara ini? Bisa jadi budaya menyontek adalah perilaku deviatif taraf awal yang mengarah pada terbentuknya karakter korup.

Kita tidak bisa menghindar dari kebijakan pemerintah terhadap penyelenggaraan UN yang semakin disempurnakan, seperti pada UU SPN. Porsi mutlak Kelulusan tidak murni ditentukan oleh hasil UN semata. Cukup nilai UN menyumbangkan sumbangsih 60 persen bagi kelulusan siswa. Akan tetapi, kenyataannya formalitas tersebut belum cukup membuat berbagai pihak merasa tenang. Mereka merasa takut akan “eksekusi tidak lulus” sehingga kembali cara-cara culas tidak bisa dihindarkan. Baik oleh siswa secara pribadi yang nonsistematik maupun kecurangan sistematik yang masif dari pihak sekolah, percetakan, atau pihak – pihak luar yang ingin mengeruk keuntungan. Karena biasanya masyarakat akan melihat mutu – tidaknya suatu sekolah, atau pintar tidaknya seorang murid dilihat dari pencapain nilai UN yang identik dengan nilai akademis bergengsi. Sehingga kadang – kadang mereka akan mengesampingkan nilai – nilai pendidikan yang lain. Dalam hal ini yang terpenting adalah pendidikan karakter kejujuran.

Begitulah gambaran dunia pendidikan di negara kita saat ini. Betapa kejujuran menjadi barang langka di dunia pendidikan kita. Semua dilakukan demi UN, seakan UN faktor tunggal mati – hidupnya siswa meretas masa depan. Sekolah sebagai pelaksana pendidikan harus memiliki format yang jelas mengenai pendidikan karakter kejujuran. Sekolah harus memosisikan nilai kejujuran di atas nilai akademis. Mewujudkan UN jujur tentu tidak semudah membalik telapak tangan. Tidak hanya berhenti pada gerakan-gerakan atau ikrar-ikrar semata, tetapi yang justru lebih penting adalah membangun sikap kejujuran disegala lini dan sejak dini.

Pendidikan karakter adalah suatu sistem penanaman nilai-nilai karakter kepada warga sekolah yang meliputi komponen pengetahuan, kesadaran atau kemauan, dan tindakan untuk melaksanakan nilai-nilai tersebut, baik terhadap Tuhan Yang Maha Esa (YME), diri sendiri, sesama, lingkungan, maupun kebangsaan sehingga menjadi manusia insan kamil, (Kemendiknas, 2010).

Belum banyak fakta mengenai sekolah atau dinas pendidikan yang memberikan reward atas nilai kejujuran. Perlu upaya persuasif dari pihak sekolah untuk menanamkan jiwa sportivitas kepada anak didik bahwa seberapa pun hasil UN-nya atau lulus – tidak lulusnya harus diterima dengan lapang dada. Semua itu buah dari kemampuan dan jerih payahnya. Uapaya memperoleh nilai akademis harus ditempuh dengan cara-cara yang bermartabat, bukan dengan kecurangan.

Budaya menyontek sebagai bentuk penyimpangan primer yang lazim dilakukan para siswa harus segera dihentikan. Pihak sekolah harus tegas dan berani mengatakan ‘tidak’ pada kegiatan – kegiatan mencontek. Tidak kompromi terhadap kegiatan mencontek sebagai awal terbitnya model – model kecurangan yang lebih parah, harus menjadi gerakan nasional secara nyata. Dari bentuk ujian sederhana, seperti ulangan harian, tes semester harus ada kontrol yang memadai. Sekolah harus bersinergi mewujudkan tekad bersih dari budaya mencontek. Guru satu dengan yang lain harus memiliki jiwa yang sama menghadapi bentuk penyimpangan tersebut. Media massa harus lebih masif mengangkat persoalan ini kepada khalayak bahwasannya budaya mencontek adalah penyakit akut menyangkut mentalitas dan harga diri bangsa yang harus segera dilumpuhkan.

Salah satu kegiatan dalam pendidikan karakter kejujuran yang sudah terealisasikan  di sekolah – sekolah adalah kantin kejujuran. Dalam pengelolaannya harus benar – benar diatur sehingga siswa bisa merasakan dampak dari kegiatan tersebut. Contoh lain adalah Seperti yang dilakukan oleh 22 Sekolah Menegah Atas se-Kota Bandung mendeklarasikan gerakan anti mencontek di Gedung Indonesia Mengugat, Jalan Perintis Kemerdekaan Kota Bandung, Kamis (12/4/2012) (inilahjabar.com). Menurut Fadli "Gerakan ini sifatnya cuma ingin membuat kejujuran di Indonesia lebih diperhatikan". Gerakan ini sangat bermanfaat karena bisa memperkuat kejujuran pada saat UN.Description: Pendidikan Karakter Kejujuran: Solusi Budaya Mencontek Dan Ujian Nasional Jujur Rating: 4.5 Reviewer: seputarwisata.com - ItemReviewed: Pendidikan Karakter Kejujuran: Solusi Budaya Mencontek Dan Ujian Nasional Jujur


Shares News - 10.28
Read More Add your Comment 0 komentar


Pendidikan Karakter Kejujuran: Solusi Budaya Mencontek Dan Ujian Nasional Jujur



ini essaiku yang di ikutsertakan dalam lomba essai di Universitas Airlangga Jawa Timur tetapi kalah,, hehehe :D check this out!!!



 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

Ujian Nasional atau biasa disingkat UN telah dilaksanakan secara serentak di negara Indonesia pada bulan april kemarin, baik SD, SMP, maupun SMA dan sederajat. UN adalah salah satu komponen kelulusan yang sumbangsingnya 60 persen. Selain untuk kelulusan juga untuk pemetaan kualitas pendidikan diberbagai daerah di Indonesia. Jadi UN merupakan komponen kelulusan yang sangat penting. Harus ada persiapan matang dalam menghadapinya. Tidak boleh ada yang namanya unsur ‘curang’ dalam pelaksanaannya, karena pemetaan kualitas pendidikan tidak akan tercapai sesuai yang diharapkan pemerintah.

Belum kering ingatan kita pada kejadian yang menimpa dunia pendidikan di negara kita akhir – akhir ini. Tragedi – tragedi nasional contek massal, seperti yang dilakukan sekolah putra bu Siami yang heroik berbuah penderitaan, contek massal oleh guru di Indonesia Timur yang beberapa waktu ditayangkan di televisi bukti pendidikan kita sungguh jauh dari perilaku perwira. Mereka melaksanakan apa itu namanya ‘contek massal’. Begitu miris mendengar kata-kata itu. UN SD kemarin Di Cirebon, Ribuan siswa sekolah dasar (SD) di Kota Cirebon mengikuti Ujian Akhir Nasional (UN), Senin (7/5). Aksi saling mencontek di antara siswa mewarnai pelaksanaan UN di hari pertama (republika.com). Mohammad Ihsan -Sekretaris Jendral Ikatan Guru Indonesia- mengatakan: “Provinsi Gorontalo pada tahun 2008 bagus, tapi begitu mencanankan kejujuran, pada tahun berikutnya hanya 50 persen yang lulus UN. Dalam seminar di UPI disebutkan bahwa pada tahun 2010, Jawa Barat peringkat dua, tapi skala kejujuran skala 15” (Republika, Senin, 23/4/2012 hal. 10). Beliau juga menambahkan: “Memang UN bukan satu-satunya penentu kelulusan, tapi kalau itu berpengaruh maka banyak menyulap hasil UN. Pernah ada 10 SMA di-backlist di SPMB karena ketahuan. Ini sudah menjadi bahan pembicaraan umum. Banyak guru yang disuruh kepala sekolah mengganti nilai dan sebagainya.”

Dunia perguruan tinggi juga tidak jauh panggang dari api. Kita disuguhi plagiarisme kaum intelektual yang memuaskan. Perilaku plagmatis ini jelas akan berimbas pada perilaku berbangsa.

Mencontek ialah awal dari ketidakjujuran, ketidakpercayaan diri, ketidakmampuan diri, paranoid berlebihan akan sebuah kegagalan. Pernahkah kita sekali waktu merenungkan sejenak untuk korupsi yang menggurita di negara ini? Bisa jadi budaya menyontek adalah perilaku deviatif taraf awal yang mengarah pada terbentuknya karakter korup.

Kita tidak bisa menghindar dari kebijakan pemerintah terhadap penyelenggaraan UN yang semakin disempurnakan, seperti pada UU SPN. Porsi mutlak Kelulusan tidak murni ditentukan oleh hasil UN semata. Cukup nilai UN menyumbangkan sumbangsih 60 persen bagi kelulusan siswa. Akan tetapi, kenyataannya formalitas tersebut belum cukup membuat berbagai pihak merasa tenang. Mereka merasa takut akan “eksekusi tidak lulus” sehingga kembali cara-cara culas tidak bisa dihindarkan. Baik oleh siswa secara pribadi yang nonsistematik maupun kecurangan sistematik yang masif dari pihak sekolah, percetakan, atau pihak – pihak luar yang ingin mengeruk keuntungan. Karena biasanya masyarakat akan melihat mutu – tidaknya suatu sekolah, atau pintar tidaknya seorang murid dilihat dari pencapain nilai UN yang identik dengan nilai akademis bergengsi. Sehingga kadang – kadang mereka akan mengesampingkan nilai – nilai pendidikan yang lain. Dalam hal ini yang terpenting adalah pendidikan karakter kejujuran.

Begitulah gambaran dunia pendidikan di negara kita saat ini. Betapa kejujuran menjadi barang langka di dunia pendidikan kita. Semua dilakukan demi UN, seakan UN faktor tunggal mati – hidupnya siswa meretas masa depan. Sekolah sebagai pelaksana pendidikan harus memiliki format yang jelas mengenai pendidikan karakter kejujuran. Sekolah harus memosisikan nilai kejujuran di atas nilai akademis. Mewujudkan UN jujur tentu tidak semudah membalik telapak tangan. Tidak hanya berhenti pada gerakan-gerakan atau ikrar-ikrar semata, tetapi yang justru lebih penting adalah membangun sikap kejujuran disegala lini dan sejak dini.

Pendidikan karakter adalah suatu sistem penanaman nilai-nilai karakter kepada warga sekolah yang meliputi komponen pengetahuan, kesadaran atau kemauan, dan tindakan untuk melaksanakan nilai-nilai tersebut, baik terhadap Tuhan Yang Maha Esa (YME), diri sendiri, sesama, lingkungan, maupun kebangsaan sehingga menjadi manusia insan kamil, (Kemendiknas, 2010).

Belum banyak fakta mengenai sekolah atau dinas pendidikan yang memberikan reward atas nilai kejujuran. Perlu upaya persuasif dari pihak sekolah untuk menanamkan jiwa sportivitas kepada anak didik bahwa seberapa pun hasil UN-nya atau lulus – tidak lulusnya harus diterima dengan lapang dada. Semua itu buah dari kemampuan dan jerih payahnya. Uapaya memperoleh nilai akademis harus ditempuh dengan cara-cara yang bermartabat, bukan dengan kecurangan.

Budaya menyontek sebagai bentuk penyimpangan primer yang lazim dilakukan para siswa harus segera dihentikan. Pihak sekolah harus tegas dan berani mengatakan ‘tidak’ pada kegiatan – kegiatan mencontek. Tidak kompromi terhadap kegiatan mencontek sebagai awal terbitnya model – model kecurangan yang lebih parah, harus menjadi gerakan nasional secara nyata. Dari bentuk ujian sederhana, seperti ulangan harian, tes semester harus ada kontrol yang memadai. Sekolah harus bersinergi mewujudkan tekad bersih dari budaya mencontek. Guru satu dengan yang lain harus memiliki jiwa yang sama menghadapi bentuk penyimpangan tersebut. Media massa harus lebih masif mengangkat persoalan ini kepada khalayak bahwasannya budaya mencontek adalah penyakit akut menyangkut mentalitas dan harga diri bangsa yang harus segera dilumpuhkan.

Salah satu kegiatan dalam pendidikan karakter kejujuran yang sudah terealisasikan  di sekolah – sekolah adalah kantin kejujuran. Dalam pengelolaannya harus benar – benar diatur sehingga siswa bisa merasakan dampak dari kegiatan tersebut. Contoh lain adalah Seperti yang dilakukan oleh 22 Sekolah Menegah Atas se-Kota Bandung mendeklarasikan gerakan anti mencontek di Gedung Indonesia Mengugat, Jalan Perintis Kemerdekaan Kota Bandung, Kamis (12/4/2012) (inilahjabar.com). Menurut Fadli "Gerakan ini sifatnya cuma ingin membuat kejujuran di Indonesia lebih diperhatikan". Gerakan ini sangat bermanfaat karena bisa memperkuat kejujuran pada saat UN.Description: Pendidikan Karakter Kejujuran: Solusi Budaya Mencontek Dan Ujian Nasional Jujur Rating: 4.5 Reviewer: seputarwisata.com - ItemReviewed: Pendidikan Karakter Kejujuran: Solusi Budaya Mencontek Dan Ujian Nasional Jujur


Shares News - 10.28
Read More Add your Comment 0 komentar


Seharusnya Kita Tidak Boleh Takut (Cerpen)



 



 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

“Aku ingin berhenti sekolah!!!” sentakku pada ibu yang sedang membereskan piring-piring kotor di meja makan.

 

“Kenapa nak?” tanya ibu dengan nada bingung.

 

“Aku ingin hidup normal bu!!!”

 

“Kan selama ini Raka hidup normal tidak ada yang cacat nak?” jawab ibu sambil menenangkan suasana.

 

“Tapi ibu tidak tahu apa yang terjadi selama ini di sekolah!!!” sentakku lagi dengan nada yang lebih tinggi.

 

Aku berlari ke kamar, membanting pintu kamar kemudian menguncinya dari dalam. Ibu membiarkanku pergi begitu saja karena dia tahu apa yang sedang aku rasakan, nalurinya memang luar biasa.

 

Aku langsung merebahkan tubuhku ke kasur, memandangi langit-langit kamarku yang berwana putih kusam, terdapat sarang laba-laba di setiap sudutnya. Aku pandangi kembali isi kamarku yang dari dulu tidak pernah berubah. Buku-bukuku yang selalu tertata rapi di meja belajar, lemari, cermin, semuanya sama, tidak ada perubahan. “Apakah selama ini aku berubah?”, tanyaku dalam hati. Pikiranku langsung memutar kembali kejadian-kejadain yang terjadi selama ini. Seperti ada proyektor yang muncul dari otakku dan memantulkan cahayanya ke langit-langit kamarku. Aku bisa melihat secara jelas kejadian tadi siang ketika aku pulang sekolah berjalan bersama Dika sahabatku.

 

 

 

“Heh! Tadi kamu hebat banget di kelas tahu!” teriak Dika dengan pembukaan percakapannya yang khas sambil merangkul pundakku.

 

“Biasa aja, dari dulu aku hebat kali!” jawabku sekenanya sembari aku melepas tangannya dari pundakku.

 

“Tapi tadi kamu tu hebat buangett, kamu bisa menjawab semua soal matematika yang di berikan pak Tejo, it’s amazing!

 

“Lebay lo!”

 

“Sumpah yaahh, ketika kamu maju ke depan tadi tu semua anak di kelas termasuk pak Tejo bengong melihatmu bisa menjawab semua soal logaritma yang menurut aku tu sulit buangett tahu!”.

 

“itukan soal yang mudah Dika?”

 

“Mudah buat lo, nggak buat gue, huuu..!!” kesal Dika sambil memajukan mulutnya 3 cm.

 

Tiba-tiba segerombolan anak memakai sepada ontel menghentikan langkahku dengan Dika. Aku melihat ada sesosok anak yang tak asing di mataku. Bertubuh besar, berkulit hitam, dan berambut kriting, dengan pakaiannya yang lusuh seperti tidak pernah dicuci oleh ibunya, dia berada paling depan pada gerombolan itu. Ya benar dia adalah Dion, ketua geng itu. Aku sudah tahu apa yang akan mereka lakukan terhadapku, mereka pasti akan mengejekku. Tapi tidak untuk sekarang, dia turun dari sepedanya kemudian menghampiri aku dan Dika yang dari tadi terdiam melihat mereka karena saking takutnya.

 

“Woy! Bocah aneh! Sok menjadi anak jenius! kamu seharusnya punya malu! Masih umur 15 tahun sudah berani masuk kelas XII terus sok pinter lagi di kelas! Kembali saja kamu kekelas X! Ngaca! Kamu punya cermin gak dirumah! Hah!” teriak Dion sambil menarik kerah seragamku keatas.

 

“Hahahahahhahaha” semua anak yang ada disitu mentertawakanku kecuali Dika yang dari tadi masih terdiam disampingku karena saking takutnya.

 

“Sok dewasa! Inget! kamu itu masih kecil, masih bayi, masih unyu-unyu! jangan masuk kekelas kami dech, kalau bisa keluar aja!” tambah Rachel yang sudah berada disamping Dion. Sontak semua anak disitu menertawakanku kembali.

 

“Iya” jawabku singkat dengan nada yang lirih. Aku menunduk takut melihat tubuh Dion yang jelas lebih besar daripada aku.

 

“Dasar anak nggak punya malu, anak aneh!” teriak Dion seraya melepaskan tangannya dari kerah seragamku.

 

Akhirnya Dion dan teman-temannya pergi dengan mengantongi rasa kepuasan masing-masing telah mengolok-olok aku. Aku dan Dika masih terpaku ditempatnya masing-masing, melihat kepergian mereka dengan pandangan sinis. Ingin sekali aku membalasnya atau melemparnya dengan batu, tapi itu tidaklah mungkin aku lakukan.

 

 

 

Tiba-tiba mataku terasa panas, ada cairan yang memaksa  keluar dari mataku, aku meneteskan air mata. Terlintas dalam hati, aku bertanya, “Kapan penderitaanku akan berakhir?” Semakin banyak air mata yang keluar, semakin banyak pula yang terbayang. Kejadian-kejadian yang aku alami selama ini, anak-anak yang mengejekku baik itu ngomong langsung di depanku atau yang ngomongin aku dibelakang. Sakit sekali hati ini mengingat itu semua. Aku berdo’a dalam hati, “Ya Allah berilah aku yang terbaik Ya Allah”. Aku menghirup nafas panjang kemudian aku keluarkan melalui mulut. Aku melakukannya berkali-kali hingga aku tertidur lelap.

 

 

 

Pagi hari kepalaku terasa pusing, badanku panas, aku berjalan menuju wc dengan pandangan berkunang-kunang. Semua terasa gelap, dan bleekk... aku tak sadarkan diri.

 

Aku tidak tahu apa yang terjadi setelah itu, yang aku ingat tiba-tiba aku merasakan rasa dingin di jidadku. Kubuka mataku perlahan-lahan, aku pandangi apa yang ada di sekelilingku. Aku sadar aku berada di kamarku lagi. Kompresan ini yang menyadarkanku, tadi aku pingsan.

 

Dari balik pintu muncul sesosok wanita yang tak asing lagi, pakaiannya bersih, wajahnya bersinar, terbalut kain sederhana dikepalanya, langkahnya anggun, membawa mangkok yang atasnya masih mengepulkan asap. Dengan wajah tersenyum dia menghampiriku, kemudian duduk disampingku.

 

“Nak, hari ini kamu istirahat dulu ya, tidak usah berangkat sekolah, kamu lagi demam” ibu membuka pembicaraan kami sambil mengganti kain kompres dikepalaku.

 

“Maafkan Raka atas kejadian tadi malam ya bu?” kataku dengan pandangan menunduk karena merasa bersalah.

 

“Sebenarnya ada masalah apa di sekolah nak? Tolong ceritakan pada ibu” tanya ibu sambil memasukkan sesendok bubur kedalam mulutku.

 

“Bu, setelah Raka akselerasi dari kelas X kekelas XII semuanya terasa berubah, semua anak menganggap Raka anak yang aneh, anak sok jenius. Mereka selalu mengejekku dengan kata-kata itu. Ada yang ngomong langsung didepan Raka, ada juga yang ngomong di belakang, bahkan ada yang mengancam Raka, suruh pindah kekelas X lagi” jelasku dengan nada kesal sambil mengunyah bubur yang ada dimulutku.

 

“Nak, itu sudah kebijakan sekolah mempercepat belajarmu karena kamu emang sudah layak ada di kelas XII. Itu tandanya Raka anak yang istimewa, bukan anak yang aneh. Harusnya Raka bersyukur atas itu” jawab ibu dengan nada tenang sambil memberikanku segelas air putih, dan meminumkannya.

 

“Iya..... Raka tahu itu bu, tapi......!” tiba-tiba aku terdiam, aku tidak ingin mengulang kembali kejadian tadi malam.

 

“Jika ada orang berbicara mengenai kita di belakang, itu adalah tanda bahwa kita sudah di depan.”

 

“Saat orang bicara merendahkan diri kita, itu adalah tanda bahwa kita sudah berada di tempat yang tinggi.”

 

“Saat orang bicara dengan nada iri mengenai kita, itu adalah tanda bahwa kita sudah jauh lebih baik dari mereka.”

 

“Saat orang bicara buruk mengenai kita, padahal kita tidak pernah mengusik kehidupan mereka, itu adalah tanda bahwa kehidupan kita sebenarnya ‘lebih indah’ dari mereka.”

 

Nasihat ibu bagaikan kekuatan yang datang dari langit masuk kedalam tubuhku, segar dan menyejukkan hati, seperti ada energi baru untuk menghadapi hari esok. Aku tidak perlu takut lagi akan ejekan teman-temanku, karena kalau mereka mengejekku berarti tandanya aku sudah berada didepan. Aku harus bersyukur akan itu.

 Description: Seharusnya Kita Tidak Boleh Takut (Cerpen) Rating: 4.5 Reviewer: seputarwisata.com - ItemReviewed: Seharusnya Kita Tidak Boleh Takut (Cerpen)


Shares News - 00.38
Read More Add your Comment 0 komentar


Seharusnya Kita Tidak Boleh Takut (Cerpen)



 



 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

“Aku ingin berhenti sekolah!!!” sentakku pada ibu yang sedang membereskan piring-piring kotor di meja makan.

 

“Kenapa nak?” tanya ibu dengan nada bingung.

 

“Aku ingin hidup normal bu!!!”

 

“Kan selama ini Raka hidup normal tidak ada yang cacat nak?” jawab ibu sambil menenangkan suasana.

 

“Tapi ibu tidak tahu apa yang terjadi selama ini di sekolah!!!” sentakku lagi dengan nada yang lebih tinggi.

 

Aku berlari ke kamar, membanting pintu kamar kemudian menguncinya dari dalam. Ibu membiarkanku pergi begitu saja karena dia tahu apa yang sedang aku rasakan, nalurinya memang luar biasa.

 

Aku langsung merebahkan tubuhku ke kasur, memandangi langit-langit kamarku yang berwana putih kusam, terdapat sarang laba-laba di setiap sudutnya. Aku pandangi kembali isi kamarku yang dari dulu tidak pernah berubah. Buku-bukuku yang selalu tertata rapi di meja belajar, lemari, cermin, semuanya sama, tidak ada perubahan. “Apakah selama ini aku berubah?”, tanyaku dalam hati. Pikiranku langsung memutar kembali kejadian-kejadain yang terjadi selama ini. Seperti ada proyektor yang muncul dari otakku dan memantulkan cahayanya ke langit-langit kamarku. Aku bisa melihat secara jelas kejadian tadi siang ketika aku pulang sekolah berjalan bersama Dika sahabatku.

 

 

 

“Heh! Tadi kamu hebat banget di kelas tahu!” teriak Dika dengan pembukaan percakapannya yang khas sambil merangkul pundakku.

 

“Biasa aja, dari dulu aku hebat kali!” jawabku sekenanya sembari aku melepas tangannya dari pundakku.

 

“Tapi tadi kamu tu hebat buangett, kamu bisa menjawab semua soal matematika yang di berikan pak Tejo, it’s amazing!

 

“Lebay lo!”

 

“Sumpah yaahh, ketika kamu maju ke depan tadi tu semua anak di kelas termasuk pak Tejo bengong melihatmu bisa menjawab semua soal logaritma yang menurut aku tu sulit buangett tahu!”.

 

“itukan soal yang mudah Dika?”

 

“Mudah buat lo, nggak buat gue, huuu..!!” kesal Dika sambil memajukan mulutnya 3 cm.

 

Tiba-tiba segerombolan anak memakai sepada ontel menghentikan langkahku dengan Dika. Aku melihat ada sesosok anak yang tak asing di mataku. Bertubuh besar, berkulit hitam, dan berambut kriting, dengan pakaiannya yang lusuh seperti tidak pernah dicuci oleh ibunya, dia berada paling depan pada gerombolan itu. Ya benar dia adalah Dion, ketua geng itu. Aku sudah tahu apa yang akan mereka lakukan terhadapku, mereka pasti akan mengejekku. Tapi tidak untuk sekarang, dia turun dari sepedanya kemudian menghampiri aku dan Dika yang dari tadi terdiam melihat mereka karena saking takutnya.

 

“Woy! Bocah aneh! Sok menjadi anak jenius! kamu seharusnya punya malu! Masih umur 15 tahun sudah berani masuk kelas XII terus sok pinter lagi di kelas! Kembali saja kamu kekelas X! Ngaca! Kamu punya cermin gak dirumah! Hah!” teriak Dion sambil menarik kerah seragamku keatas.

 

“Hahahahahhahaha” semua anak yang ada disitu mentertawakanku kecuali Dika yang dari tadi masih terdiam disampingku karena saking takutnya.

 

“Sok dewasa! Inget! kamu itu masih kecil, masih bayi, masih unyu-unyu! jangan masuk kekelas kami dech, kalau bisa keluar aja!” tambah Rachel yang sudah berada disamping Dion. Sontak semua anak disitu menertawakanku kembali.

 

“Iya” jawabku singkat dengan nada yang lirih. Aku menunduk takut melihat tubuh Dion yang jelas lebih besar daripada aku.

 

“Dasar anak nggak punya malu, anak aneh!” teriak Dion seraya melepaskan tangannya dari kerah seragamku.

 

Akhirnya Dion dan teman-temannya pergi dengan mengantongi rasa kepuasan masing-masing telah mengolok-olok aku. Aku dan Dika masih terpaku ditempatnya masing-masing, melihat kepergian mereka dengan pandangan sinis. Ingin sekali aku membalasnya atau melemparnya dengan batu, tapi itu tidaklah mungkin aku lakukan.

 

 

 

Tiba-tiba mataku terasa panas, ada cairan yang memaksa  keluar dari mataku, aku meneteskan air mata. Terlintas dalam hati, aku bertanya, “Kapan penderitaanku akan berakhir?” Semakin banyak air mata yang keluar, semakin banyak pula yang terbayang. Kejadian-kejadian yang aku alami selama ini, anak-anak yang mengejekku baik itu ngomong langsung di depanku atau yang ngomongin aku dibelakang. Sakit sekali hati ini mengingat itu semua. Aku berdo’a dalam hati, “Ya Allah berilah aku yang terbaik Ya Allah”. Aku menghirup nafas panjang kemudian aku keluarkan melalui mulut. Aku melakukannya berkali-kali hingga aku tertidur lelap.

 

 

 

Pagi hari kepalaku terasa pusing, badanku panas, aku berjalan menuju wc dengan pandangan berkunang-kunang. Semua terasa gelap, dan bleekk... aku tak sadarkan diri.

 

Aku tidak tahu apa yang terjadi setelah itu, yang aku ingat tiba-tiba aku merasakan rasa dingin di jidadku. Kubuka mataku perlahan-lahan, aku pandangi apa yang ada di sekelilingku. Aku sadar aku berada di kamarku lagi. Kompresan ini yang menyadarkanku, tadi aku pingsan.

 

Dari balik pintu muncul sesosok wanita yang tak asing lagi, pakaiannya bersih, wajahnya bersinar, terbalut kain sederhana dikepalanya, langkahnya anggun, membawa mangkok yang atasnya masih mengepulkan asap. Dengan wajah tersenyum dia menghampiriku, kemudian duduk disampingku.

 

“Nak, hari ini kamu istirahat dulu ya, tidak usah berangkat sekolah, kamu lagi demam” ibu membuka pembicaraan kami sambil mengganti kain kompres dikepalaku.

 

“Maafkan Raka atas kejadian tadi malam ya bu?” kataku dengan pandangan menunduk karena merasa bersalah.

 

“Sebenarnya ada masalah apa di sekolah nak? Tolong ceritakan pada ibu” tanya ibu sambil memasukkan sesendok bubur kedalam mulutku.

 

“Bu, setelah Raka akselerasi dari kelas X kekelas XII semuanya terasa berubah, semua anak menganggap Raka anak yang aneh, anak sok jenius. Mereka selalu mengejekku dengan kata-kata itu. Ada yang ngomong langsung didepan Raka, ada juga yang ngomong di belakang, bahkan ada yang mengancam Raka, suruh pindah kekelas X lagi” jelasku dengan nada kesal sambil mengunyah bubur yang ada dimulutku.

 

“Nak, itu sudah kebijakan sekolah mempercepat belajarmu karena kamu emang sudah layak ada di kelas XII. Itu tandanya Raka anak yang istimewa, bukan anak yang aneh. Harusnya Raka bersyukur atas itu” jawab ibu dengan nada tenang sambil memberikanku segelas air putih, dan meminumkannya.

 

“Iya..... Raka tahu itu bu, tapi......!” tiba-tiba aku terdiam, aku tidak ingin mengulang kembali kejadian tadi malam.

 

“Jika ada orang berbicara mengenai kita di belakang, itu adalah tanda bahwa kita sudah di depan.”

 

“Saat orang bicara merendahkan diri kita, itu adalah tanda bahwa kita sudah berada di tempat yang tinggi.”

 

“Saat orang bicara dengan nada iri mengenai kita, itu adalah tanda bahwa kita sudah jauh lebih baik dari mereka.”

 

“Saat orang bicara buruk mengenai kita, padahal kita tidak pernah mengusik kehidupan mereka, itu adalah tanda bahwa kehidupan kita sebenarnya ‘lebih indah’ dari mereka.”

 

Nasihat ibu bagaikan kekuatan yang datang dari langit masuk kedalam tubuhku, segar dan menyejukkan hati, seperti ada energi baru untuk menghadapi hari esok. Aku tidak perlu takut lagi akan ejekan teman-temanku, karena kalau mereka mengejekku berarti tandanya aku sudah berada didepan. Aku harus bersyukur akan itu.

 Description: Seharusnya Kita Tidak Boleh Takut (Cerpen) Rating: 4.5 Reviewer: seputarwisata.com - ItemReviewed: Seharusnya Kita Tidak Boleh Takut (Cerpen)


Shares News - 00.38
Read More Add your Comment 0 komentar


Grab the World by English





To begin with, English can be considered as the most significant language because it is used as a lingua franca. According to Lenon (2009) a lingua franca is a language which is used to communicate by people with different language background. Indeed, English is clearly a lingua franca since it is used to communicate by people in the world. For one example, English is used in some Japanese universities as the formal language in the campus. For another example, English is also spoken by members of the United Nation. Therefore, people should be able to speak and understand English to be able to communicate with people from other countries.

 

Furthermore, English is also vital since it becomes the internet language. Bieber(2011) reports that English makes up 80 % of information in the internet.   This means that most of the information in the internet is written in English. For this reason, internet users should understand English if they want to benefit the existence of the internet.Description: Grab the World by English Rating: 4.5 Reviewer: seputarwisata.com - ItemReviewed: Grab the World by English


Shares News - 02.17
Read More Add your Comment 0 komentar


Grab the World by English





To begin with, English can be considered as the most significant language because it is used as a lingua franca. According to Lenon (2009) a lingua franca is a language which is used to communicate by people with different language background. Indeed, English is clearly a lingua franca since it is used to communicate by people in the world. For one example, English is used in some Japanese universities as the formal language in the campus. For another example, English is also spoken by members of the United Nation. Therefore, people should be able to speak and understand English to be able to communicate with people from other countries.

 

Furthermore, English is also vital since it becomes the internet language. Bieber(2011) reports that English makes up 80 % of information in the internet.   This means that most of the information in the internet is written in English. For this reason, internet users should understand English if they want to benefit the existence of the internet.Description: Grab the World by English Rating: 4.5 Reviewer: seputarwisata.com - ItemReviewed: Grab the World by English


Shares News - 02.17
Read More Add your Comment 0 komentar


Ketakutan Terdalam kita



Kau tahu perasaan itu tak peduli apa yang kau lakukan. Atau kemana kau pergi kau hanya tidak terbiasa? Aku tak tahu ungkapan untuk itu. Pengasingan, kerenggangan, ketidakcocokan? Tidak, tidak benar. Tapi pasti ada kata untuk itu, karena itu yang aku rasakan.
Ketakutan terdalam bukan karena kita tidak cukup. Ketakutan terdalam kita adalah kita memiliki kekuatan untuk mengukur. Kita bertanya pada diri kita sendiri ‘siapa saya untuk jadi cerdas, cemerlang, berbakat, dan menakjubkan? Sebenarnya, siapa yang tak bisa kau jadikan?’
Kita dilahirkan untuk membuat manifestasi kemuliaan tuhan dalam diri kita. Dan begitu kita biarkan cahaya kita menyala, kita tanpa sadar berikan orang lain kesempatan untuk lakukan hal yang sama.Description: Ketakutan Terdalam kita Rating: 4.5 Reviewer: seputarwisata.com - ItemReviewed: Ketakutan Terdalam kita


Shares News - 04.29
Read More Add your Comment 2 komentar


Ketakutan Terdalam kita



Kau tahu perasaan itu tak peduli apa yang kau lakukan. Atau kemana kau pergi kau hanya tidak terbiasa? Aku tak tahu ungkapan untuk itu. Pengasingan, kerenggangan, ketidakcocokan? Tidak, tidak benar. Tapi pasti ada kata untuk itu, karena itu yang aku rasakan.
Ketakutan terdalam bukan karena kita tidak cukup. Ketakutan terdalam kita adalah kita memiliki kekuatan untuk mengukur. Kita bertanya pada diri kita sendiri ‘siapa saya untuk jadi cerdas, cemerlang, berbakat, dan menakjubkan? Sebenarnya, siapa yang tak bisa kau jadikan?’
Kita dilahirkan untuk membuat manifestasi kemuliaan tuhan dalam diri kita. Dan begitu kita biarkan cahaya kita menyala, kita tanpa sadar berikan orang lain kesempatan untuk lakukan hal yang sama.Description: Ketakutan Terdalam kita Rating: 4.5 Reviewer: seputarwisata.com - ItemReviewed: Ketakutan Terdalam kita


Shares News - 04.29
Read More Add your Comment 2 komentar


Wise Words About Dreams



Langkah pertama untuk sukses adalah memiliki impian yang kuat. – Picasso –
Jangan berhenti bermimpi, karena orang seperti kita hanya bisa hidup dengan memperjuangkan mimpi. – Andrea Hirata –
Janganlah takut oleh jarak antara mimpi anda dan kenyataan yang anda hadapi. Selama anda masih bisa memimpikannya, anda pasti bisa mewujudkannya. – Belva Davis –
Buah manis dari bermimpi adalah perjalanan dalam menggapainya. – Andrea Hirata –
Yang terpenting bukanlah seberapa besar mimpi kalian tetapi seberapa besar kalian untuk bermimpi. – Andrea Hirata –

Description: Wise Words About Dreams Rating: 4.5 Reviewer: seputarwisata.com - ItemReviewed: Wise Words About Dreams


Shares News - 04.39
Read More Add your Comment 0 komentar


Wise Words About Dreams



Langkah pertama untuk sukses adalah memiliki impian yang kuat. – Picasso –
Jangan berhenti bermimpi, karena orang seperti kita hanya bisa hidup dengan memperjuangkan mimpi. – Andrea Hirata –
Janganlah takut oleh jarak antara mimpi anda dan kenyataan yang anda hadapi. Selama anda masih bisa memimpikannya, anda pasti bisa mewujudkannya. – Belva Davis –
Buah manis dari bermimpi adalah perjalanan dalam menggapainya. – Andrea Hirata –
Yang terpenting bukanlah seberapa besar mimpi kalian tetapi seberapa besar kalian untuk bermimpi. – Andrea Hirata –

Description: Wise Words About Dreams Rating: 4.5 Reviewer: seputarwisata.com - ItemReviewed: Wise Words About Dreams


Shares News - 04.39
Read More Add your Comment 0 komentar


MAN JADDA WA JADA (Negri 5 Menara)



Keinginan Alif untuk melanjutkan sekolah SMA di Bandung dan kemudian melanjutkan kuliah di ITB di tolak oleh orang tuanya karena orang tuanya menginginkan anaknya itu masuk di Pondok Pesantren Modern Madani, Ponorogo, Jawa Timur. Hanya satu yang ada difikiran Alif yaitu ilmu agamalah yang akan didapatnya. Akhirnya pagi-pagi buta sang ayah mengajak Alif untuk melihat transaksi jual beli satu-satunya harta yang dimiliki ayahnya yaitu sapi untuk membiayai sekolanya nanti. Tradisi jual beli di Padang yaitu dengan cara penjual dan pembeli melakukan transaksi di dalam sarung dan melakukan negosiasi hanya dengan isyarat tangan. Tidak ada yang bisa mengetahui apa yang terjadi didalam sarung. Sang ayah berkata kepada Alif, “Alif, kamu hanya bisa melihat dari luarnya saja, belum melihat dalamnya kamu ga tau apa yang terjadi disana” itulah nasehat sang ayah kepada Alif. Akhirnya singakat cerita Alif pun mensetujui permintaan orangtuanya untuk melanjutkan sekolahnya di pondok pesantren Modern Madani. Pertama kali masuk ke arena Pondok ada kalimat yang sangat menarik perhatian Alif yaitu ke Madani Apa yang Kau Cari. Description: MAN JADDA WA JADA (Negri 5 Menara) Rating: 4.5 Reviewer: seputarwisata.com - ItemReviewed: MAN JADDA WA JADA (Negri 5 Menara)


Shares News - 03.54
Read More Add your Comment 0 komentar


MAN JADDA WA JADA (Negri 5 Menara)



Keinginan Alif untuk melanjutkan sekolah SMA di Bandung dan kemudian melanjutkan kuliah di ITB di tolak oleh orang tuanya karena orang tuanya menginginkan anaknya itu masuk di Pondok Pesantren Modern Madani, Ponorogo, Jawa Timur. Hanya satu yang ada difikiran Alif yaitu ilmu agamalah yang akan didapatnya. Akhirnya pagi-pagi buta sang ayah mengajak Alif untuk melihat transaksi jual beli satu-satunya harta yang dimiliki ayahnya yaitu sapi untuk membiayai sekolanya nanti. Tradisi jual beli di Padang yaitu dengan cara penjual dan pembeli melakukan transaksi di dalam sarung dan melakukan negosiasi hanya dengan isyarat tangan. Tidak ada yang bisa mengetahui apa yang terjadi didalam sarung. Sang ayah berkata kepada Alif, “Alif, kamu hanya bisa melihat dari luarnya saja, belum melihat dalamnya kamu ga tau apa yang terjadi disana” itulah nasehat sang ayah kepada Alif. Akhirnya singakat cerita Alif pun mensetujui permintaan orangtuanya untuk melanjutkan sekolahnya di pondok pesantren Modern Madani. Pertama kali masuk ke arena Pondok ada kalimat yang sangat menarik perhatian Alif yaitu ke Madani Apa yang Kau Cari. Description: MAN JADDA WA JADA (Negri 5 Menara) Rating: 4.5 Reviewer: seputarwisata.com - ItemReviewed: MAN JADDA WA JADA (Negri 5 Menara)


Shares News - 03.54
Read More Add your Comment 0 komentar


metode kuliah yang tidak menyentuh substansi



Dituntut untuk menjadi kaum yang tercerdaskan tidaklah semudah membalikkan telapak tangan, tak dapat dipungkiri bahwasanya ada factor-faktor lain baik internal maupun eksternal yang mempengaruhi perkembangan seorang mahasiswa untuk menjadi kelompok kaum intelektual yang mengembang banyak tugas di pundaknya.

Satu hal yang menurut saya sangat mendasar adalah metode perkuliahan yang tak menyentuh substansi, sebuah realita yang sedikit banyak saya temukan bahwasanya mahasiswa pada saat ini malas berpikir hanya pandai menggunakan teori-teori usang yan entah mungkin tak cocok lagi dipakai pada zaman sekarang ini.

Jelas selain mematikan pemikiran, masalah ini juga membuat ilmu pengetahuan tidak berkembang. Bagaimana tidak teori-teori usang dijadikan seperti sebuah teks pembenar yang tidak bisa terbantahkan padahal seharusnya teori lama menjadi sebuah teks pembanding agar muncul teori baru yang lebih cocok untuk di implementasikan pada zaman sekarang.

Sedikit banyak pergeseran sudut pandang tentang fungsi teori ini menggiring kita menuju kesesatan yang menimbulkan kemandekkan berpikir.  Akar permasalahannya bisa dikatakan tidak sepenuhnya dapat dibebankan kepada mahasiswa selaku subjek yang menjalani proses pembelajaran namun juga metode perkuliahan yang diterapkan dosen selalu menuntut mahasiswa menjadi makhluk yang senang meng-copy-pastekan apa yang tertulis di buku.

Hal yang lebih ironis lagi adalah ketika mahasiswa melakukan suatu bentuk kritik atau sanggahan sebagai hasil dari dialektikanya atas materialisme yang dia dapatkan dari buku yang dia pelajari bukannya diberikan apresiasi tapi malah dijadikan sebuah kesalahan fatal yang bisa disamakan dengan pemurtad’an. Kurangnya tugas untuk melakukan sebuah analisis terhadap realita ditenggarai menjadi akar munculnya permasalahan ini, dosen lebih senang membacakan apa yang ada dibuku dan mahasiswa meyalinnya ke dalam otaknya.

Itulah mengapa sedikit banyak mahasiswa pada zaman sekarang ini menjadi hamba teori yang memandang teori yang telah ada adalah sebuah aforisma atau kebenaran yang tak terbantahkan lagi sehingga menjadikan kita sebagai makhluk yang hanya pandai menyalin apa yang orang dulu pikirkan. Alangkah bodohnya kita masih menerapkan teori yang diciptakan orang yang hidup di zaman terdahulu yang notabene belum didukung tekhnologi seperti kita yang hidup di zaman sekarang.

Lantas siapakah yang dapat disalahkan jika generasi yang tercipta nantinya adalah generasi yang tidak dapat melakukan apa-apa kecuali hanya bisa menyalin dikte dari orang lain dan menghambakannya seolah-olah itu adalah sebuah jalan kebenaran yang harus diikuti dan diyakini.

 

                                                                                                                By: Ahmad Yogi

                                                                                (terinspirasi dari tulisan immawan zulkipli abu)Description: metode kuliah yang tidak menyentuh substansi Rating: 4.5 Reviewer: seputarwisata.com - ItemReviewed: metode kuliah yang tidak menyentuh substansi


Shares News - 15.51
Read More Add your Comment 2 komentar


Cara Membuat navigasi Bar Berdasarkan Kategori di wordpress



NavBar atau Navigasi bar adalah menu yang ada di bagian paling ats blog anda, gunanya adalah untuk mempermudah pengunjung ngobrak-ngabrik blog kita, untuk blog yang memiliki banyak tulisan tapi minim kategori saya sayankan untuk membuat NavBar karena selain mempermudah pengunjung juga memperminimalis tampilan blog kita..

kita mulai saja cara membuatnya..


  1. login dulu ke blog anda

  2. clik dasbor>tulisan>kategori

  3. isikan semuanya form yang disediakan (untuk kolom slug isikan alamat url blog anda dan tambahkan nama kategorinya, misal : "http://blog.umy.ac.id/philosophy/tutorial/"

  4. lalu tambahkan kategori.


eiittsss belum selesai,,setelah kategori ditambahkan masih ada proses selanjutnya...

  1. clik halaman > tambah baru

  2. masukkan judul halaman

  3. terus pada kolom point to this url masukkan alamat url blog anda+"category+alamat slug kategori yang anda buat tadi,oleh karena itu buka lagi kategori>kategori yang anda buat>sunting>trus copy yang terdapat pada kolom slug.misal: "http://blog.umy.ac.id/philosophy/category/httpblog-umy-ac-idphilosophytutorial/

  4. setelah itu terbitkan deh...

  5. lihat blog anda.


pada waktu posting masukkan saja kategori postingannya maka otomatis ketika pengunjung mengklik halaman menu postingan anda akan muncul berdasarkan katagorynya...

OK selamat mencoba...Description: Cara Membuat navigasi Bar Berdasarkan Kategori di wordpress Rating: 4.5 Reviewer: seputarwisata.com - ItemReviewed: Cara Membuat navigasi Bar Berdasarkan Kategori di wordpress


Shares News - 00.35
Read More Add your Comment 1 komentar


Dunia Simbol



Dunia symbol mungkin itulah kata yang tepat untuk menggambarkan kehidupan kita dengan segala aktivitas kita di muka bumi ini. Kehidupan manusia yang semakin lama  semakin dipenuhi symbol-simbol untuk mempertegaskan eksistensinya di bumi. Sedikit banyak tidaklah salah jika hidup dipengaruhi oleh symbol tapi ketika symbol tersebut menjadikan ketergantungan manusia terhadapnya maka hal tersebut juga tidaklah dapat dibenarkan

Apa yang dimaksudkan symbol disini adalah segala sesuatu yang dianggap mewakili kondisi atau kejadian sebenarnya, symbol dapat menjadi identitas atau ciri khas dari seorang individu maupun sebuah kelompok. Misalnya saja orang yang pintar adalah seorang kutu buku yang selalu membawa buku kemanapun dia pergi, orang yang taat beragama adalah orang yang selalu memakai ornament keagamaannya, orang islam adalah yang memakai sarung dan baju koko. Dll

Dari sudut padang positif memang symbol tidak dapat dipisahkan dari kehidupan manusia dan terkadang juga symbol-simbol tersebut dibutuhkan oleh manusia sebagai identitasnya. Hal yang sama sekali tidak salah karena penggunaan symbol yang sejalan dengan tugas dari symbol itu sendiri yaitu sebagai ciri dari seorang individu maupun sebuah kelompok.

Namun dari sudut pandang negative symbol dapat juga menjadikan ketergantungan manusia, memanfaatkan symbol untuk menancapkan tiang pondasi eksistensinya. Tidak sedikit orang yang memanfaatkan kuasa symbol ini, saya menyebutnya kuasa symbol karena begitu besarnya pengaruhnya terhadap kehidupan antar manusia. Misalkan saja seorang yang pandai akan memiliki banyak teman, tetapi bagi yang kurang pandai maka dia akan memanfaatkan symbol seorang kutu buku agar orang lain menganggap dirinya pandai.

Dari contoh diatas jelas itu adalah sebuah kesesatan berpikir, bagaimana tidak seharusnya yang dilakukan adalah belajar menjalani proses agar menjadi pandai bukannya malah memanfaatkan kuasa symbol agar mendapatkan pengakuan dari individu lain. Ya dapat dikatakan bahwa pemanfaatan kuasa symbol yang tak sejalan pada posisinya menjadikan manusia malas berpikir sebab memang hanya dengan memanfaatkan kuasa symbol kita sudah bisa medapatkan pengakuan eksistensi yang jelas diinginkan oleh setiap individu yang merdeka.

Oleh karena itu kuasa symbol yang disalaartikan dapat menjerumuskan manusia ke jurang kesesatan piker perihal kehidupan yang dijalaninya maka sebaiknyalah kita mengubah sudut pandang kita, bukan untuk mencari eksistensi melainkan esensi mengenai kehidupan sebab dengan begitu kita akan dapat lebih banyak daripada hanya memanfaatkan kuasa symbol sebagai jalan mencapai tujuan eksistensi manusia dimata manusia lainnya.

 Description: Dunia Simbol Rating: 4.5 Reviewer: seputarwisata.com - ItemReviewed: Dunia Simbol


Shares News - 22.45
Read More Add your Comment 4 komentar


Agent of change?



Mahasiswa sebagai “agent of change/pembawa perubahan” katanya, sungguh rangkaian kata yang sedikit banyak menggambarkan harapan terhadap generasi muda. Rasa jenuh terhadap keadaan memaksa banyak orang menanamkan kata itu di setiap kuburan memorinya. Membangun stigma yang menimbulkan cita-cita demi tercapai tatanan kehidupan yang jauh lebih baik.

Sebagai mahasiswa sendiri saya menyadari stigma yang dibangun itu berpengaruh besar terhadap kehidupannya nantinya, memaksa kita yang menyandang gelar “Mahasiswa” untuk tampil seperti layaknya intelektual muda yang kaya akan tanaman wawasan di otaknya serta memanggul beban perubahan dipundaknya.

Disini muncul permasalahan antara harapan dan kenyataan, sebab harapan selalu bersifat memaksakan tanpa paham factor-faktor yang membentuk realita. Tapi sedikit banyak bukan salah yang berharap sebab harapan itu layaknya perjudian dalam peperangan, kalau kau ingin selamat maka berusahalah membuat selamat.

Memang sudah sepantasnya generasi muda menjadi sekelompok agent of change yang berjalan membawa perubahan sebab siklus kehidupan selalu berputar sampai akhirnya terhenti di titik mula. Generasi lalu akan runtuh berguguran namun substansinya akan tetap melekat, disitulah peran generasi muda dibutuhkan untuk mengisi pos-pos yang ditinggalkan generasi sebelumnya.

Kematian melahirkan kehidupan, mungkin mudahnya seperti itu, tapi bukan mudah untuk menjadi seorang agen perubahan sebab tak hanya dituntut menjadi seorang yang kaya intelektual, progresif dan visioner tapi juga harus memiliki tanggung jawab, karena Menurut saya tak ada perubahan yang bersifat stagnan, dia menjadi seperti siklus yang tidak berkesudahan.

Tidak menyadari tanggung jawabnya, mungkin itulah permasalahan yang dihadapi generasi muda bangsa saat ini. Perkara ini mungkin seperti masalah kecil namun pada esensinya itu adalah sebuah masalah inti yang sangat berdampak bagi masa yang akan datang, sebab bagaimana mungkin seorang manusia menjadi manusia kalau dia tidak menyadari kalau dirinya manusia. Begitu juga bagaimana mahasiswa dapat menjadi agent of change kalau dia tidak sadar bahwa dia memegang misi yang sangat bersar (membawa perubahan) kea rah yang lebih baik tentunya.

Satu hal yang paling terlihat di lingkungan kita sebagai masyarakat kampus bahwasanya pemikiran sempit yang dipakai untuk membangun suatu sudut pandang menjadi perkara dasar yang dialami oleh mahasiswa, sungguh sebuah pandangan yang sedikit banyak bisa dikatakan menemui kesesatannya sebab misalkan saja kita berpendapat bahwa kuliah hanya untuk bekerja, maka kita hanya perlu untuk mendapatkan nilai setinggi mungkin untuk menjadi bahan pertimbangan bagi para kaum borjuis untuk memilih memperkerjakan kita.

Sudut pandang ini pula yang mengarahkan kita kearah tindakan curang dengan menghalalkan segala cara agar dapat nilai yang sebesar-besarnya sebab dikepala kita hanya tertanam bagaimana caranya mendapatkan nilai besar dengan cara yang mudah. Lebih parah lagi ketika ilmu yang dipelajari hanya menjadi sampah yang akan kembali ke dalam tong sampah.

Lantas bagaimana kita bisa disebut sebagai agent of change jika yang tertanam di akal hanyalah kelicikan, bagaimana bisa membawa perubahan bilamana tak paham apa yang harus dirubah dan bagaimana caranya untuk melakukan perubahan.

Oleh karena itu hal yang utama harus kita lakukan adalah menyadari tugas dan tanggung jawab kita sebagai generasi muda yang akan mengisi pos-pos peninggalan generasi sebelumnya, hal ini mungkin juga sepele tapi jelas tak ada perubahan besar tanpa didahului perubahan kecil dan tak ada yang bisa merubah orang lain jika dia tak pernah merubah dirinya sendiri terlebih dahulu…
Description: Agent of change? Rating: 4.5 Reviewer: seputarwisata.com - ItemReviewed: Agent of change?


Shares News - 23.49
Read More Add your Comment 1 komentar


download ebook sejarah tuhan (karen amstrong).



kisah pencarian tuhan dalam agama manusia yang dituangkan melalui sudut pandang penulis ternama karen amstrong dalam maha karyanya "sejarah tuhan". buku ini berusaha untuk melacak sejarah persepsi dan pengalaman manusia tentang Tuhan sejak zaman Nabi Ibrahim hingga masa kini. Selain memerinci sejarah tiga agama monoteistik: Yahudi, Kristen, dan Islam, buku ini juga menampilkan tradisi Buddha, Hindu, dan Konfusius. Evolusi keyakinan manusia tentang Tuhan dilacak dari akar-akar kunonya di Timur Tengah hingga sekarang.



tertarik untuk membacanya?

download lewat link dibawah ini.

Description: download ebook sejarah tuhan (karen amstrong). Rating: 4.5 Reviewer: seputarwisata.com - ItemReviewed: download ebook sejarah tuhan (karen amstrong).


Shares News - 22.33
Read More Add your Comment 55 komentar


>download ebook musashi



Musashi novel karangan Eiji Yoshikawa ini menceritakan tentang kehidupan zaman kerajaan di negeri sakura jepang. musashi seorang anak desa yang ingin menjadi seorang samurai sejati memilih untuk mengikuti jalan pedang untuk mencapai cita-citanya..cerita yang disajikan dalam buku ini sangat menarik,,membawa kita menelusupdalam kenikmatan hidup di zaman yang belum kita kenal...

tertarik untuk membacanya??

silahkan download disini...

 

klik link dibawah ini...

>>

Ebook Musashi

 Description: >download ebook musashi Rating: 4.5 Reviewer: seputarwisata.com - ItemReviewed: >download ebook musashi


Shares News - 19.29
Read More Add your Comment 0 komentar


UNIVERSITAS TERBAIK



Hmmm...baru beberapa menit berkeliling di blog.umy.ac.id, ternyata banyak yang mengisahkan dalam goresan tinta semunya perihal Universitas muhammadiyah yogyakarta sebagai universitas yang terbaik, entah apakah ini semua sebuah anekdot atau mungkin juga pure kebanggaan terhadap kampus UMY, meskipun sebuah kenyataan bahwa UMY menjadi terbaik di jogja, katanya sih, kata siapa dan apa yang menjadi landasan statement itu juga aku pun tak paham dan tidak terlalu penting untukku.
ya..ya..ya..sedikit banyak bukan bermaksud menjelek-jelekkan ataupun tak punya rasa kebanggaan dan sayapun tak ingin melakukan justifikasi terhadap pihak manapun, hanya saja olah rasa dalam hati menginginkan untuk menyampaikan sudut pandang saya tanpa mengajak seorangpun untuk menyeragamkan pandangnya dengan saya dan membenar-benarkan apa yang menurut saya benar.
realita menggoreskan kisahnya dalam garis kesejarahan yang tak usai menempatkan Universitas Muhammadiyah sebagai kampus terbaik jogja versi sebuah lembaga survei tak terlalu kukenal. entah apa yang menjadi kriterianya aku pun tak paham tapi yang pasti pengalaman empiris yang ku alami sendiri sebagai mahasiswa di UMY memberikan sudut pandang lain sebab sedari awal banyak kekurangan yang kurasakan dan seharusnya menjadi catatan bagi segenap civitas akademika untuk melakukan perbaikan yang lebih baik kedepannya.
fasilitas yang kurang memadai menjadi salah satu dari banyak Pekerjaan rumah yang harus dibenahi, mungkin lebih tepat jika masalahnya adalah penyerataan fasilitas yang tidak merata sebab memang tak semua fakultas mempunyai fasilitas yang lengkap dan ada beberapa fakultas yang mendapatkan fasilitas yang cukup lengkap.
belum lagi metode perkuliahan yang tak menyentuh substansi, ya mungkin memang ketika kita berbicara metode perkuliahan dikelas sedikit banyak bisa kita kembalikan kepada dosen masing-masing, namun satu hal yang dilupakan. kontrol terhadap kinerja dosen itu sendiri seringkali terabaikan seharusnya pihak universitas memberikan tolak ukur yang jelas serta peraturan yang tegas baik bagi dosen maupun mahasiswanya.
tolak ukur yang saya maksudkan disini pada esensinya bukan hanya pada segi nilai yang baik, tapi juga dari segi peningkatan softskill dalam diri mahasiswa yang merupakan objek dari pendidikan di kampus, sebab jika kita hanya melakukan pemberian kecerdasan atas dasar nilai akademik maka disini terjadi distorsi atas sudut pandang mahasiswa yang seharusnya tercerdaskan bukan malah mencerdaskan dirinya dengan melakukan kecurangan.
kedua hal itu hanya sebagian kecil dari pekerjaan rumah yang harus segera dibenahi oleh segenap warga kampus. masih banyak hal lain yang masih harus diperbaiki agar mahkota universitas terbaik di jogja itu tak hanya menjadi alat pemanis yang mencoba memaniskan luarnya saja akan tetapi benar-benar menjadi kebanggaan yan menyemat dalam perasaan semua civitas akademika yang ada di UMY.
sekali lagi ini hanya sebuah opini yang merupakan dialektika atas realita yang berbaur dengan alam rasa, bukan ingin menceritakan keburukkan atau pun tak memiliki kebanggaan sebab menurutku kebanggaan hanya urusan rasa yang tak perlu di pertontonkan seolah menjadi sebuah kilauan aforisma. akan lebih menjadi kebanggaan yang membanggakan ketika kita tahu dimana kelebihannya dan dimana kekurangannya.
thanks...
wassalamualaikum...Description: UNIVERSITAS TERBAIK Rating: 4.5 Reviewer: seputarwisata.com - ItemReviewed: UNIVERSITAS TERBAIK


Shares News - 17.45
Read More Add your Comment 5 komentar


panggung sandiwara



“Panggung Sandiwara” itulah yang menyemat di pikiranku ketika aku memikirkan dunia dan segala aktifitas kehidupan yang bergemulat didalamnya..

ada apa dengan dunia ini?

ada apa dengan kehidupan manusia yang mengaku dirinya hidup?

ada apa dengan kemerdekaan manusia yang mengaku diriinya merdeka?

dunia milik siapa ini?

saya,,anda,,dan mereka berjalan diatas muka bumi seperti berjalan diatas panggung sandiwara yang luar biasa besar,,tampil elegant menoleh kekiri ke kanan menjual diri kepada dunia,,berharap ada yang memperhatikan..lantas dunia mana yang dikatakan dunia manusia?

dunia ini kah??itu kah?

atau sesungguhnya manusia itu tak nyata..hanya ada dalam imajinasi sutradara dan dilukiskannya dalam slide-slide gambar yang ia rangkai..jika benar begitu maka terbuktilah bahwa manusia hanya makhluk dalam layar kaca yang telah membenamkan kepalanya di dalam tanah,,merasa nyaman tak peduli lagi terhadap dunia..bahkan tak sadar bahwa mereka telah ditelanjangi..mereka semua berlomba-lomba untuk tampil sempurna,,menghabiskan waktu di depan kaca menghiasi diri seindah mungkin..apakah itu yang kita sebut manusia yang menyandang predikat sebagai manusia dan telah diakui kebebasannya oleh dunia dengan goresan tinta suci HAM nya?

bahkan kemanusiaan mereka pun tak pelak lagi mereka hantamkan ke tanah demi sebuah apresiasi manusia tak lebih berarti dari sebutir gabah..kasih sayang yang lahir dari rahim kemanusiaan mulai dijadikan simbol yang terpampang di papan-papan reklame yang tegak berdiri di persimpangan jalan raya..kepalanya memerintahkan mereka untuk memperperkokoh eksistensinya sehingga melupakan esensi yang sebenarnya lebih penting baginya..
Description: panggung sandiwara Rating: 4.5 Reviewer: seputarwisata.com - ItemReviewed: panggung sandiwara


Shares News - 09.46
Read More Add your Comment 0 komentar


"GLOBALISASI" ancaman atau peluang



Mengamati prilaku-prilaku manusia yang hidup bersama dengan modernitas yang tanpa disadari lahir sebagai pendukung terberat dari kapitalisme memang mengasikkan,,membawa imajinasi terbang menembus tapal batas pemikiran yang biasa. masyarakat modern yang tak mengenal pencerahan walaupun pencerahan telah terjadi lebih dari beberapa abad silam yang ditandai dengan runtuhnya mitos serta timbulnya pemikiran kritis yang bebas nilai(adorno “dialetika pencerahan/dialiectica of auklarung”).

kehidupan struktur peradaban masyarakat modern yang dipengaruhi oleh globalisasi memaksakan terbentuknya sebuah sistem baru dalam peradaban manusia yang tanpa disadari melanggengkan kekuasaan kapitalisme bumi ini dan merubah struktur budaya manusia begitu cepat. globalisasi menjelma menjadi mitos baru dalam peradaban masyarakat modern yang tak dipertanyakan bagaimana kemunculannya serta apa imbas negatifnya,,hanya sedikit diskursus yang membahas tentang globalisasi.

sebelum menelusup lebih dalam ke dalam alam imajinasi kita, mari kita samakan terlebih dahulu perspektif kita tentang globalisasi, menurut jacques gellinas dalam karyanya “jugerneout politic and the globalization” mengatakan bahwasanya globalisasi adalah penyamaan selera yang dipaksakan terbentuk sebagai suatu fundamental sistem masyarakat modern.

penyamaan selera yang dimaksudkan disini adalah penyamaan dalam sudut pandang masyarakat modern terhadap segala sesuatu yang berhubungan dengan kehidupannya,semua yang menyangkut kehidupan manusia dipaksakan untuk menjadi sama. cantik harus berkulit putih dan berambut lurus, pakaian yang bagus adalah yang diproduksi oleh pabrikan ternama, dan banyak lagi contoh penyamaan selera yang dipaksakan menjadi sebuah mitos yang tak dipertanyakan kebenarannya.

globalisasi tentu saja membawa dampak negatif dan menjadikan manusia menjadi masyarakat yang bodoh dan merasakan kenyamanan bersama kebodohannya. masyarakat modern saat ini tak lebih dari sebuah mesin hidup yang kepalanya ditanamkan sebuah chip bernama globalisasi yang mengatur segala sudut pandang dalam menerima segala sesuatu.

akhirnya alam imajinasi kita telah membawa kita ke dalam logika (makna tersembunyi) dari globalisasi, namun setelah menyadarinya membuat kita menjadi semakin bingung bagaimana agar chip globalisasi yang tertanam dikepala kita semua bisa dikeluarkan dan menjadikan kita manusia seutuhnya yang memegang prinsip dasar kita sebagai manusia. restorasi budaya lokal merupakan satu-satunya jalan meruntuhkan tembok kokoh globalisasil yaitu dengan kembali pada kebudayaan lokal suatu masyarakat ternyata ikut tertarik menjadi bagian darinya..

lantas apalagi cara yang bisa dilakukan sebagai bentuk revolusi terhadap globalisasi?, itulah tugas kita yang mengaku sebagai pewaris zaman untuk memikirkannya, sehingga globalisasi tak hanya menjadi wacana yang mendekam di memori otak kita…..
Description: "GLOBALISASI" ancaman atau peluang Rating: 4.5 Reviewer: seputarwisata.com - ItemReviewed: "GLOBALISASI" ancaman atau peluang


Shares News - 07.27
Read More Add your Comment 0 komentar


Mengenal Filsafat



Filsafat ilmu yang mengawang-awang, mungkin itulah yang sedari awal menjadi materialisme yang mengisi penuh otak kita sehingga tak menyisakan tempat lagi untuk untuk berpikir rasionalitas. Perkara ini pula yang menyebabkan filsafat menjadi seperti ilmu langit yang sulit untuk dipahami oleh orang banyak dan menjadikannya tetap tergantung di tapal batas pemikiran manusia.

Sedari awal ini merupakan salah satu kesesatan pikir mengenai filsafat itu sendiri dan secara tidak langsung telah melakukan suatu justifikasi yang tidak berdasar. Realita menunjukan bahwasanya filsafat telah dianggap menjadi sebuah ilmu terlarang untuk dipelajari karena dapat meracuni pikiran manusia dan membawa ke arah kesesatan.

Sedikit banyak bisa dipahami, karena mereka yang berkata seperti itu tentunya hanya tak paham dan tak mengenal apa itu filsafat, hanya seruan-seruan orang yang juga tidak tahu akan filsafat yang mereka dengarkan lalu ditariknya kesimpulan yang tak memiliki landasan pembuktian yang benar akan kesimpulannya, maka dari itu penting untuk kita mengenal apa itu filsafat agar tak timbul justifikasi sepihak yang merupakan hasil olah pikir sempit dalam alam pikir kita.

Pada kesempatan ini marilah kita sedikit berkenalan dengan filsafat, pertanyaan pertama muncul seiring dengan perkenalan pertama kita dengan filsafat “apa itu filsafat?”. OK, mari kita mencoba mengadu alam pikir kita dalam alam filsafat untuk menjawab pertanyaan tersebut, tolong izinkan saya untuk sedikit berkisah.

Sewaktu kecil saya sering bertanya kepada diri saya sendiri, kenapa saya berbeda dengan teman-teman saya? Kenapa setiap orang seperti sibuk dengan pekerjaannya sendiri? Kenapa prilaku setiap orang berbeda-beda? Siapakah yang membentuk aku, dia dan mereka semua?. Sedikit banyak saya menjadikan diri saya sendiri sebagai objek pelampiasan dari pertanyaan yang hadir menyelinap dalam alam pikir saya saat itu.

Menyibukkan diri dalam keasikan masa kecil sehingga menjadikan pertanyaan-pertanyaan itu hanya singgah dalam alam pikir saya yang tak bersekat. Menjadikannya seperti sebuah lalu lintas kendaraan yang melintas di jantung perkotaan, sehingga tak ku dapatkan jawabannya atas pertanyaan masa kecilku saat itu, Sebab tak ada hidayah yang menggugahku berpikir untuk menemukan jawaban serta kebenaran atas semua yang aku pertanyakan dalam memori kecilku.

Ada pesan yang dikabarkan oleh kisah yang tak menjadi kisah, sebab sedari adanya kisah bukanlah untuk berkisah melainkan menyampaikan pesan yang tak tersampaikan oleh masa lalu kepada masa depan yang tak mungkin kembali ke masa lalu, Garis waktu yang terus mengalir menembus batas keinginan suatu peradaban yang selalu menoleh kepada masa kejayaannya yang telah menjadi batu, terkubur di dalam dataran alam kenangan.

Kembali kepada keasikan perbincangan kita bersama dengan teman baru yang kita panggil dengan nama filsafat, untuk itu mari sejenak kita meninggalkan peraduan kita dengan masa lalu untuk kembali tersadar dan melanjutkan perbncangan ini. “Berpikir” itulah pesan yang tarsurat dalam sepenggal kisah lamunan masa kecilku yang akan membantu kita lebih mengenal filsafat.

Hubungan yang sangat dekat antara filsafat dan berpikir, sebab sedari kelahirannya filsafat mengharuskan kita untuk terus berpikir tanpa henti perihal apa yang tertangkap oleh indrawi maupun yang tidak, yang kita alami maupun yang orang lain alami, maka benarlah perkataan yang menyerukan bahwa setiap manusia adalah filusuf karena manusia senantiasa berpikir dalam hidup dan kehidupannya.

Eeiitt…tapi sedikit banyak mereka bukanlah filsuf yang baik sebab untuk menjadi seorang filsuf yang baik kita tidak hanya dituntut untuk berpikir, melainkan berpikir yang sistematis dan komperhensif guna memenuhi tugas filsuf dalam proses pencariannya akan kebenaran dunia. Akhirnya dapat kita simpulkan dari perbincangan bisu ini bahwasanya filsafat itu sebenarnya adalah proses berpikir menyeluruh dan sistematis menggunakan akal untuk mengungkap kebenaran yang bersembunyi dalam realitas alam indra makhluk.

Akhir kata sampai disini peraduan kita dalam perbincangan yang tak beraturan ini, sedikit banyak kata-kata yang kutuliskan dalam permainanku bersama alam imajinasiku ini bukanlah akhir dari kisah yang tak berkisah melainkan kelanjutan yang tertunda oleh ruang dan waktu yang menanti untuk kembali merajut asa kepada yang ingin bersahabat dengan sahabatku “filsafat”.

Thanks..tunggu lanjutannya…

Bersambung…
Description: Mengenal Filsafat Rating: 4.5 Reviewer: seputarwisata.com - ItemReviewed: Mengenal Filsafat


Shares News - 07.24
Read More Add your Comment 1 komentar


"AGAMA" Dogma yang disalah artikan



Agama mensyaratkan bahkan mewajibkan konsep “keimanan” kepada seluruh pemeluknya, sedikit banyak orang akan setuju dengan pernyataan ini.karena pada intinya dogma yang diajarkan oleh agama apapun bersifat transendental yang terkadang memerlukan keimanan untuk dapat diterima sebagai sebuah kebenaran. Akan tetapi, pemahaman yang sesat perihal konsep “keimanan” itu sendiri menjadikannya seperti buta. Kebutaan yang menjadi-jadi terhadap konsep “keimanan” ini pula lah yang menjadikan agama tak lagi sebagai ajaran-ajaran suci yang membimbing manusia hidup didunia tapi juga sebagai mitos yang bersifat “HARAM” untuk dipertanyakan keabsahan ajarannya…bahkan untuk menafsirkannya dengan sudut pandang lain yang tidak biasa walaupun itu tanpa sedikitpun bertentangan dengan ajarannya pun dapat dikatakan sebagai “kesesatan(fallacy)”. saat ini agama lebih berperan sebagai dogma yang memandekkan pemikiran ketimbang sebagai teks pembenar yang paling benar. bagaimana tidak, ketika sesuatu pemikiran baru yang lahir dari rahim suci akal manusia langsung di benturkan kepada ajaran agama itu sendiri tanpa analisis yang jelas dan tanpa menyeratakan sudut pandangnya maka seolah-olah akan menimbulkan distorsi yang jelas-jelas akan bertentangan. kita dapat menyebut nya sebagai “fanatisme tak beraturan” karena telah terjadi klaim sepihak atas kebenaran itu sendiri dengan meniadakan pertimbangan-pertimbangan yang memungkinkan untuk membenarkan suatu pemikiran.inilah yang dimaksudkan Agama sebagai dogma yang disalah artikan yang menjadi realita saat ini,,hal ini dikarenakan “fanatisme yang berlebihan” sehingga mematikan rasionalitas. maka sesungguhnya manusia telah mati atau mungkin telah menjadi binatang jalang karena yang membedakannya dengan binatang hanyalah akalnya yang senantiasa berpikir,,lantas jika akalpun dipaksa untuk tak lagi berpikir maka manusia telah berevolusi menjadi “binatang yang bertutur kata”.Description: "AGAMA" Dogma yang disalah artikan Rating: 4.5 Reviewer: seputarwisata.com - ItemReviewed: "AGAMA" Dogma yang disalah artikan


Shares News - 07.21
Read More Add your Comment 1 komentar


HAM untuk siapa?



kerap kali terdengar di telinga seruan yang memaksa memori otak kita untuk merekam kabar tentang hak azazi manusia yang menjadi bahan pembicaraan hangat di abad ke-21 ini meskipun konsep HAM sendiri sudah lama tergoreskan tergoreskan dengan tinta emas yang mengatasnamakan keadilan bagi setiap individu yang bertebaran di atas lantai porselin bumi ini.
sebuah konsep yang sama sekali tidak baru, karena sedari awal berita mengenai penghargaan atas eksistensi dan esensi manusia sebagai makhluk yang merdeka itu sendiri telah ada di dalam dogma setiap agama di dunia ini. agama mensyaratkan pengikutnya untuk senantiasa menghargai nilai-nilai kemanusiaan dalam setiap sendi kehidupan, secara pribadi saya lebih senang menyebutnya konsep meski sebenarnya implikasi dari HAM itu sendiri sudah dilakukan jauh sebeluum konsep ham itu sendiri disusun sebab menurut saya penerapan sebuah konsep yang tak berjalan sebagaimana mestinya yang menjadi cita-citanya maka bisa dikatakan itu bukan sebuah implikasinya, sama seperti ketika saya bertingkah seperti orang lain maka secara esensinya itu bukanlah saya yang jelas berbeda dengan yang lainnya walau secara materi saya yang melakukannya.
konsep mengenai penghargaan atas nilai kemanusiaan ini tentunya sangat didambakan penerapannya oleh setiap makhluk yang bertutur kata dimanapun dia berdiri menancapkan tiang eksistensinya di muka bumi ini, namun realita berkisah lain perihal penerapan HAM ini. tindakan yang terlampau mengagung-agungkan HAM menjadikannya tak lagi berjalan menyusuri jalurnya yang semula, bahkan HAM yang diciptakan oleh manusia telah menginjak kepala manusia itu sendiri yang merupakan objek dari HAM itu sendiri.
kenyataan yang terjadi ini jelas bertentangan dengan cita-cita dari HAM, sebab sedari kelahirannya HAM seharusnya melindungi eksistensi setiap individu di muka bumi malah menjelma menjadi sebuah produk "GLOBALISASI" yang dimanfaatkan negara besar yang memegang tahta kekuasaan sebagai alat untuk menciptakan kolonialisme modern yang malah dianggap seperti sebuah 'aforisma" yang tidak bisa dibantah oleh negara-negara kecil dan berkembang.
Seringkali panji-panji HAM ditumpangi oleh kepentingan kelompok yang menghalalkan segala cara untuk memperkuat pondasi kekuasaannya, HAM menjadi seperti sebuah anak panah yang melesat menembus siapa saja yang diinginkan oleh sang pemanah. sedikit banyak tidak jelas siapa sasarannya hanya alat permainan penguasa, maka jelaslah HAM yang katanya diciptakan untuk manusia bukanlah milik manusia, melainkan manusia yang dimiliki oleh HAM.
Jelas ini merupakan kesesatan kita dalam menilai HAM, sehingga banyak diantara kita bangga dengan HAM, seolah-olah dia menjadi perisai yang melindungi kita dari ancaman atas eksistensi kita dimuka bumi ini. menjadikan kita nyaman dengan perkataan orang perihal HAM yang amat sangat agung. lantas siapa yang bodoh?, kita kah yang merasa nyaman dengan HAM? atau mungkin busur panah yang melontarkan anak panah yang diberi nama HAM?Description: HAM untuk siapa? Rating: 4.5 Reviewer: seputarwisata.com - ItemReviewed: HAM untuk siapa?


Shares News - 07.16
Read More Add your Comment 2 komentar


Halo dunia!



Selamat datang di Blog UMY. Ini adalah tulisan pertama Anda. Lanjutkan dengan menuliskan hal-hal lainnya.
Selamat blogging di UMY Community.Description: Halo dunia! Rating: 4.5 Reviewer: seputarwisata.com - ItemReviewed: Halo dunia!


Shares News - 05.22
Read More Add your Comment 1 komentar